Sabtu, 09 Juni 2012

Studi kelayakan bisnis

Studi kelayakan bisnis

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

PENGERTIAN
Jadi pengertian studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditadak dijalankan.

RUANG LINGKUP
Aspek yang terdapat pada studi kelayakan proyek atau bisnis yang terdiri dari berbagai aspek yang sudah disebutkan di atas antara lain :

1. Aspek hukum
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :
a. Perijinan :
i) Izin lokasi :
• sertifikat (akte tanah),
• bukti pembayaran PBB yang terakhir,
• rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
ii) Izin usaha :
• Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
• NPWP (nomor pokok wajib pajak)
• Surat tanda daftar perusahaan
• Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
• Surat tanda rekanan dari pemda setempat
• SIUP setempat
• Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan

2. Aspek sosial ekonomi dan budaya
Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek tersebut :
a. Dari sisi budaya
Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
b. Dari sudut ekonomi
Apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.
c. Dan dari segi sosial
Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.

Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.

3. Aspek pasar dan pemasaran
Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di tawarkan oleh suatu proyek tersebut :
• Potensi pasar
• Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.
Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk :
• Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
• Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.

4. Aspek teknis dan teknologi
Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.

5. Aspek manajemen
Berkaitan dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.

6. Aspek keuangan
Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.

 

Sabtu, 02 Juni 2012

Pestisida Nabati Daun Pepaya

thinker nursey 

thinker nursery flowers colection

Untuk membasmi Aphid (Kutu Daun), rayap, hama-hama ukuran kecil lainnya dan ulat bulu
Bahan: 200 gram daun pepaya, 1 liter air, 1 sendok kecil deterjen
Cara Pembuatan:
a. Melumatkan atau memblender 200 gram daun papaya.
b. Mencampurkannya dalam 200 liter air, kemudian membiarkannya selama kurang lebih 1 jam.
a. Langkah berikutnya, menyaring, lalu menambahkan 800 mL air dan 1 sendok kesil deterjen ke dalam cairan daun papaya hasil saringan.
b. Cairan air papaya dan sabun sudah dapat digunakan sebagai pestisida alami.
c. Menyemprotkan cairan ini pada hama-hama yang mengganggu tanaman kita

Untuk Mengendalikan Bakteri/Layu Bakteri :
Bahan:
4 – 6 siung Bawang putih dan Setengah gelas air.
Cara Pembuatan:
a. Memblender 4 – 6 siung bawang putih
b. Melarutkan dalam setengah gelas air
c. Menyiramkan sekitar 10 ml larutan (2-3 sendok) pada daerah perakaran.
5. Fungisida Nabati dari bahan Rimpang/empon-empon
Manfaat
Untuk mengendalikan jamur/cendawan/fungi pada tanaman.
Bahan: Lengkuas/laos 1 kg, Kunyit/kunir 1kg, Jahe 1 kg
Cara Pembuatan:
a. Ketiga bahan ditumbuk atau diparut.
b. Ambil sarinya dengan cara diperas.
c. Bahan siap digunakan untuk 2 sendok makan dicampur dengan air 10 – 15 liter.

PUPUK NABATI DAUN SIRSAK

Penggunaan insektisida sintetis yang berlebihan dan tidak tepat dapat menyebabkan dampak negatif yang cukup serius, yaitu timbulnya resurgensi hama, outbreak hama sekunder dan pencemaran lingkungan hidup. Jika masih diperlukan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dengan menggunakan pestisida, maka dapat dipilih pestisida yang berasal dari bahan-bahan nabati atau dikenal dengan nama pestisida nabati. 
Secara  ekonomis  bila  dibandingkan  dengan  pestisida  kimia,  biaya penggunaan pestisida nabati relatif lebih murah.  Selain itu pestisida nabati relatif lebih mudah dibuat dan didapat oleh petani dengan kemampuan dan pengetahuan terbatas. Dari sisi lain, pestisida nabati mempunyai keistimewaan yaitu bersifat mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif lebih aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah terurai.  Kekurangan pestisida nabati umumnya tidak langsung mematikan OPT sasaran secara cepat.
Menurut Jacobson, bahan alam yang paling menjanjikan prospeknya untuk dikembangkan sebagai pestisida ada pada tanaman-tanaman family Meliaceae (misalnya nimba), Annonaceae (misalnya sirsak), Rutaceae, Asteraceae, Labiateae, dan Canellaceae.
Daun sirsak mengandung bahan aktif annonain dan resin. Pestisida nabati daun sirsak efektif mengendalikan hama trips. Jika ditambahkan daun tembakau dan sirsak akan efektif mengendalikan hama belalang dan ulat. Sedangkan jika ditambahkan jeringau dan bawang putih akan efektif mengendalikan hama wereng coklat.
Rimpang jeringau mengandung bahan aktif arosone, kalomenol, kalomen, kalameone, metil eugenol yang jika dikombinasi dengan bahan aktif daun sirsak akan efektif mengendalikan hama wereng. Sedangkan tembakau mengandung bahan aktif nikotin yang jika dikombinasi dengan bahan aktif yang terkandung dalam daun sirsak akan efektf mengendalikan hama ulat dan belalang.
Dalam upaya pengembangan pestisida nabati tersebut, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah (i) mudah didapat,  bahan baku cukup tersedia, berkualitas, kuantitas dan kontinuitas terjamin; (ii) mudah dibuat ekstrak, sederhana dan dalam waktu yang tidak lama; (iii) kandungan senyawa pestisida harus efektif pada kisaran 3-5 % bobot kering   bahan; (iv) selektif; (v) bahan yang digunakan bisa dalam bentuk segar/kering; (vi) efek residunya singkat, tetapi cukup lama efikasinya; (vii) sedapat mungkin pelarutnya air (bukan senyawa sintetis); (viii) budidayanya mudah, tahan terhadap kondisi suhu optimal; (ix) tidak menjadi gulma atau inang hama penyakit; (x) bersifat multiguna.
Cara pembuatan pestisida nabati daun sirsak sebagai pengendali hama trips:

1.      Tumbuk 100 lembar daun sirsak.
2.      Rendam dalam 5 liter air dan tambahkan 15 gram deterjen.
3.      Diamkan sehari semalam.
4.      Saring larutan tersebut dengan kain.
5.      Encerkan setiap liter larutan dalam 10 liter air.
6.      Larutan semprot siap digunakan.
Cara pembuatan pestisida nabati daun sirsak + jeringau + bawang putih untuk mengendalikan hama wereng coklat:

1.     Tumbuk halus segenggam daun sirsak, segenggam jeringau dan 20 siung bawang putih.
2.    Rendam bahan-bahan tersebut dengan 20 liter air yang telah ditambahkan 20 gram deterjen selama 2 hari.
3.      Saring larutan tersebut dengan kain.
4.      Larutan tersebut siap digunakan.
Cara pembuatan pestisida nabati daun sirsak + daun tembakau untuk mengendalikan hama belalang dan ulat:
1.   Ambil 50 lembar daun sirsak dan segenggam daun tembakau ditumbuk sampai halus.
2.   Rendam bahan–bahan tersebut dalam 20 lt air yang telah diberi 20 gr deterjen selama semalam.
3.   Saring larutan tersebut dengan kain.
4.   Larutan siap digunakan dan disemprotkan ke tanaman.

Jumat, 01 Juni 2012

BUDIDAYA KASTUBA (Point setia )


BUDIDAYA KASTUBA (Point setia )
Bunga kastuba atau (Point setia )adalah bunga yang identik dengan warna merah ,bunga kastuba ini biasa digunakan kaum nasrani dalam perayaan natal ,karena dianggap tanaman ini membawa hoki ,tetapi tidak sedikit juga para penggemar bunga yang memakai bunga ini untuk merias teras depan rumah mereka , dan juga sering digunakan untuk dekorasi untuk even even suatu acara ,karena warna bunga ini cerah berwarna merah maka orang lebih suka memakai bunga ini untuk mendekor suatu ruanagan indor maupun outdor .

Untuk budidaya bunga kastuba ini , dalam blog saya ini saya akan berbagi ilmu dengan teman teman tentang bagaimana cara budidaya nya

A. Pembibitan
Tahap pertama yang dilakukan untuk pembibitan ini adalah dilakukan dalam berbagai tahapan yaitu :
  1. Menyiapkan tanaman induk , yang sudah disediakan ( syarat tanaman kinduk ini adlah sehat , pertumbuhan nya bagus ,bebas dari serangan hama penyakit , dan juga dipilih yang bersifat unggul ) 
  2. Siapkan juga Oasis , atau bahan gabus yang digunakan untuk nanti menancapkna batang stek p[ucuk yang diambil dr tanaman induk 
  3. Jika tanaman induk ,oasis telah disiapkan , siapkan juga pisau stek atau bsa menggunakan dengan pisau cutter , 
  4. Selanjutnya potong pucuk tanaman induk kastuba , disini dianjurkan pucuk yang dipotong dipilih yang segar ,batangnya yang besar ,dan yang daun pucuknya belum berwarna merah , potong pucuk daun kastuba ,kira kira 4,5 daun 
  5. Setelah dipotong ,angin anginkan sebentar ,biar getahnya hilang (sebentar saja ,untuk mengurangi getah yang ada )
  6. Pucuk yang sudah dipotong tadi tancapkan batang tadi ke oasis yang telah disiapkan yang telah direndam dalam air .
  7. Setelah pucuk kastuba tadi sudah semua tertancap pada oasis, tanam pada media yang telah disiapka 
  8. Untuk media pembibitan ini yaitu dari bahan media sekam bakar ,pupuk kandang/kompos ,dan juga cocopeat ,media di masukkan pada sealpack atau juga pada polybag yang berukuran kecil 
  9. Setelah semua batang pucuk tadi ditanam pada media tanam pembibitan ,maka setelah tertanam siram bibit tadi , dan tempatkan ditempat yang teduh (gunakan sedding net /paranet ) intensitas 85 %
  10. Perawatan bibit ,bibit disiram setiap hari pagi sore ,konsentrasi ,disesuaikan dengan kelembaban lingkungan juga 
  11. Jika ada indikasi serangan hama penyakit maka bisa dilakukan penyemprotan dengan pestisida , (pestisida yang digunakan disesuaikan dengan serangan ).Untuk dosis juga disesuaikan usahakan jangan berlebih atau over karena bibit ini belum terlalu kuat untuk, karena masih dalam proses oengakaran 
  12. Setelah kurang lebih selama 1 bulan ,bibit sudah mulai berakar dan siap untuk di transplan ke media tanam 
B. Penanaman
Penanaman ini yaitu menanam bitbit ke media tanam dan proses pendewasaan tahap tahapnya yaitu :
  1. Siapkan media tanam yaitu dari ,campuran media : tanah :sekam bakar:pupuk kandang (1:3:1)
  2. Setelah media tercampur rata masukkan kledalam pot berukuran diameter 15cm .
  3. Setelah itu bibit yang tadi sudah berkakar tanam pada media yang sudah siap,tapi sebelumnya buka dulu dari polybag atau seal pack
  4. Bibit yang sudah tertanam semuanya siram dengan menggunakan emrat /gembor 
  5. Taruh ditempat yang sudah disiapkan ,(digunakan paranet 60% intensitas nya )
C. Perawatan
Perawatan dilakukan secara rutin yaitu Setelah bibit tertanam sampai tanaman dipanen yaitu meliptui :

a. fase vegetatif
  1. Penyiraman ,penyiraman dilakukan rutin setiap hari dengan konsentrasi 100 cc / pot ,tetapi disesuaikan dengan kelembaban uadar sekitar juga ,jika cuaca tidak terlalu panas , maka tanaman bisa dikurangi konsentrasi penyiraman .
  2. Penyiangan gulma atau pengendalian tanaman pengganggu yang ada disekitar bunga kastuba ini ,penyiangan disesuaikan dengan keadaan gulma yang ada
  3. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan setiap seminggu sekali atau jika intensitas serangan bisa dilakukan sesuai dengan serangan jika tanaman banyak yang diserang bisa dilakukan seminggu 2 kali 
  4. Karena tanaman ini memerlukan waktu siang yang lebih panjang atau intensitas cahaya yang lebih dibanding tanaman yang lain , maka  untuk menanganinya yaitu dipasang lampu untuk meneranginya ,lampu dinyalakan mulai pukul 18.00 s/d 22.00 dan penerangan lampu ini dilakukan sampai tanaman berusia 2 bulan setelah tanam atau 3 minggu sampai 1 bulan sebelum tanaman disungkup 
  5. Dan untuk pemupukan pada fase ini dugunakan pupuk yang kandungan unsur hara N nya besar , agar proses pertumbuhan tanaman bisa baik ,dipacu daunnya bisa lebar dan hijau 
b. fase generatif

Pada fase ini tanaman diperlakukan agar bisa menjadi merah pada pucuk daun adapun langkah perlakuan atau perawatan nya yaitu :
  1. Setelah tanaman berusia kurang lebih 3 bulan setelah tanam maka tanaman bisa dilakukan penyungkupan dengan menggunakan plastik  black all tujuan nya agar tanaman ini cepat merah dan nanti merahnya menjadi rata dan sempurna  penyungkupan dilakukan setiap hari mulai dari jam 4 sore dan dibuka jam 7 pagi
  2. Pemupukan pada fase generatif ini dianjurkan memakai pupuk yang unsur hara P nya besar agar mempercepat pemerahan pada daun , dan warna daun menjadi cerah 
  3. Selama kurang lebih 1 bulan tanaman disungkup dan tanaman kastuba ini sudah menjadi merah pada daun nya maka bunga kastuba ini siap untuk dipanen  

D. Panen
Setelah tanaman disungkup (telah dijelaskan ditahap sebelumnya) maka tanaman sudah menjadi merah pada bagian daun dan siap dipanen , serta dilakukan pasca panen (sortasi dan garding ).






Sekian artikel tentang Budidaya bunga kastuba ini , semoga bisa bermanfaat bagi kita semua