Rabu, 30 Mei 2012

nursery flower's





thinker nursery adalah grosir tanaman hias , disini menyediakan aneka tanaman hias , antara lain : anthurium,aglonema ,pitunia ,kastuba,geranium,vinca,kalanchoe,puring,cabe hias dan masih banyak aneka jenis tanaman lainnya ,yang beragam dan berkualitas baik tentunya karena thinker nursery ini selain menjual juga membudidayakan sendiri di green house maka tanaman bisa benar benar yang berkualitas yang di pasarkan ,
untuk yang berminat dan membutuhkan produk serta jasa kami , bisa kontak email agussarwanto@yahoo.co.id atau bisa kontak number 082118493245/085793826186

kompos daun kering



Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga yang Memiliki Lahan. Ini merupakan cara paling sederhana dalam membuat kompos namun hanya bisa dilakukan jika memiliki lahan (tanah) kosong.
  • Gali tanah sedalam 50-100 cm. Lubang dibuat dengan jarak minimal 10 meter dari sumur untuk menghindari tercemarnya sumur.
  • Isi lubang dengan sampah organik yang telah ditiriskan.
  • Tutup atau taburi sampah dengan tanah secara berkala untuk mengurangi bau.
  • Jika telah penuh, tutup lubang dengan tanah.
  • Setelah tiga bulan, lubang dapat digali. Hasil galian dapat digunakan sebagai kompos sedangkan lubangnya dapat digunakan untuk membuat kompos kembali.
Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga Dengan Lahan Terbatas. Bagi yang rumahnya hanya memiliki sedikit lahan kosong, pembuatan kompos tetap dapat dilakukan.
  • Sediakan drum atau sejenisnya.
  • Lubangi kecil-kecil bagian dasar drum untuk rembesan air dari sampah.
  • Tanam drum dengan kedalaman sekitar 10 cm dari permukaan tanah.
  • Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari.
  • Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala.
  • Bila terdapat kotoran binatang bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos.
  • Setelah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama tiga bulan.
  • Keluarkan isi drum dan angin-anginkan selama 2 minggu. Kompos sudah dapat digunakan.
Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga yang Tidak Mempunyai Lahan. Bagi rumah tangga yang tidak memiliki tanah atau lahan kosong, pengolahan sampah menjadi kompos dapat dilakukan dengan menggunakan ember, pot, kaleng bekas, atau sejenisnya. Benda-benda ini sekaligus nantinya dapat dijadikan pot.
  • Sediakan ember, pot, kaleng bekas, ataupun wadah lainnya.
  • Lubangi bagian dasar dan letakkan di wadah yang dapat menampung rembesan air dari dalamnya.
  • Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari.
  • Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala.
  • Bila terdapat kotoran binatang bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos.
  • Setelah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama dua bulan.
  • Wadah siap dijadikan pot dengan kompos di dalamnya sebagai media tanam.
Sobat Alamendah, demikian proses pembuatan kompos dari sampah organik bagi rumah tangga baik yang memiliki lahan kosong, lahan terbatas, maupun tidak memiliki lahan sekalipun.
Semoga mampu menginspirasi kita semua bahwa semua orang, di mana pun juga, dapat melakukan tindakan nyata dalam menangani permasalahan lingkungan utamanya sampah. Bahkan dengan cara-cara yang sederhana sekalipun.
1. Kompos Jadi Siap Pakai
Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat pembangan sampah organik. Untuk mendapatkannya :
  1. Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah
  2. Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk
  3. Jemur sampai kering, lalu ayak
  4. Bubuhkan 50 - 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah.


Bahan:
  1. 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage)
  2. 6,5 m3 kulit buah kopi
  3. 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter)
  4. 30 kg abu dapur atau abu kayu

Cara Membuat
  1. Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan.
  2. Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m (panjang x lebar x tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak.
  3. Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu.
  4. Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 - 5 hari, lalu segera menurun lagi.
  5. Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan.
  6. 2 - 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 -3 bulan kompos sudah cukup matang.
  7. Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.
  8. Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro ataulainnya.


Senin, 21 Mei 2012

aneka tanaman hias

thinker nursery adalah grosir tanaman hias , disini menyediakan aneka tanaman hias , antara lain : anthurium,aglonema ,pitunia ,kastuba,geranium,vinca,kalanchoe,puring,cabe hias dan masih banyak aneka jenis tanaman lainnya ,yang beragam dan berkualitas baik tentunya karena thinker nursery ini selain menjual juga membudidayakan sendiri di green house maka tanaman bisa benar benar yang berkualitas yang di pasarkan ,
untuk yang berminat dan membutuhkan produk serta jasa kami , bisa kontak email agussarwanto@yahoo.co.id atau bisa kontak number 082118493245/085793826186



pupuk organik


Cara membuat pupuk organic

200 kg hijau daun atau sampah dapur.
10 kg dedak halus.
¼ kg gula pasir/gula merah.
¼ liter bakteri.
200 liter air atau secukupnya.
Cara Pembuatan:

1. Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi.
2. Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun.
3. Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air.
4. Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga rata.
5. Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata, kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat.
6. Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.

Maka dari itu, langkah yang terbaik adalah menggunakan pupuk organik untuk menjaga pertumbuhan tanaman
Pupuk adalah salah satu penunjang yang sangat penting dalam kelangsungan pertumbuhan tanaman. Namun banyaknya pupuk kimia yang beredar justru membahayakan tanaman serta pengkonsumsinya










Cara Pembuatan Bokhasi
Bokashi cukup mudah dibuat sendiri.
1. Cara pembuatan bokashi jerami.
Bahan :
1. Jerami, dipotong sepanjang 5-10 cm (20 bagian)
2. Dedak (1 bagian)
3. Sekam (20 bagian)
4. Gula pasir (5 sendok makan)
5. EM4 (5 semdok makan)
6. Air (20 liter)
Cara pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula kedalam air
2. Campur jerami, sekam dan dedak sampai merata
3. Siram adonan dengan larutan EM 4 sampai kandungan air adonan mencapai 50 % atau bila adonan dikepal air tidak menetes dari adonan, dan bila kepalan dilepas adonan akan megar.
4. Adonan digundukkan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
5. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu adonan 40-50 o C, bila suhu lebih dari 50 o C karung penutup dibuka lalu adonan dibolak-balik kemudian kembali ditutup.
6. Setelah 4 hari bokashi selesai terfermentasi dan dapat digunakan sebagai pupuk.
Bahan-bahan organik lainnya dapat dibuat bokashi dengan campuran bahan serta cara membuat seperti diatas. Dapat pula dibuat bokashi ekspres (matang dalam 24 jam) dengan komposisi bahan sbb:
2. Bokashi jadi (20 bagian)
Jerami/daun kering/sekam/serbuk gergaji atau bahan lain yang dapat difermentasi (20 bagian)
Dedak (2 bagian)
Gula pasir (5 sendok makan)
Air (20 liter)
Cara membuat sama dengan di atas.
Cara Penggunaan
Bokashi dapat disebar merata di atas permukaan tanah dengan dosis 3-4 genggam /meter persegi. Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih banyak. Kemudian tanah dicangkul atau dibajak, untk mencampurkan bokashi. Pada tanag sawah pemberian bokahi dilakukan pada saat pembajakan dan setelah tanaman berumur 14 hari dan 1 bulan. Setelah bokashi disebar, semprotkan 2 cc EM4/Liter air ke dalam tanah. Seminggu kemudian bibit siap ditanam.
Untuk tanaman buah-buahan, bokashi disebar merata di permukaan tanah/perakaran tanaman. Penyiraman dengan EM 4 (2 cc EM4/Liter ) dilakukan tiap 2 minggu sekali.

1. Kompos Jadi Siap Pakai
Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat pembangan sampah organik. Untuk mendapatkannya :
  1. Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah
  2. Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk
  3. Jemur sampai kering, lalu ayak
  4. Bubuhkan 50 - 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah.
 Bahan:
  1. 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage)
  2. 6,5 m3 kulit buah kopi
  3. 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter)
  4. 30 kg abu dapur atau abu kayu

Cara Membuat
  1. Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan.
  2. Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m (panjang x lebar x tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak.
  3. Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu.
  4. Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 - 5 hari, lalu segera menurun lagi.
  5. Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan.
  6. 2 - 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 -3 bulan kompos sudah cukup matang.
  7. Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.
  8. Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro ataulainnya.








2.  Kompos Sistem Bogor
Bahan :
  1. Sampah mudah lapuk (garbage)
  2. Jerami yang sudah bercampur dengan kotoran dan air kencing ternak.
  3. Kotoran ternak memamah biak
  4. Abu dapur atau abu kayu
Cara Membuat:
  1. Timbuni campuran jerami dan sampah setinggi 25 cm di atas bedengan berukuran 2,5 x 2,5 meter.
  2. Timbun lagi campuran kotoran dan air kencing ternak di atas timbunan tadi tipis-tipis dan merata.
  3. Timbun lagi campuran jerami dan sampah-sampah setinggi 25 cm.
  4. Tutup lagi dengan campuran kotoran dan kencing ternak.
  5. Timbun bagian paling atas dengan abu sampai setebal ± 10 cm.
  6. Balik-balik campuran bahan kompos setelah berlangsung 15 hari, 30 hari dan 60 hari.
  7. Setelah di proses selama 3 bulan kompos biasanya cukup matang.
  8. Agar pengomposan berhasil, buatlah atap naungan di atas bedengan pengomposan sebab air hujan dan penyinaran langsung matahari dapat menggagalkan proses pengomposan.
















3. Kompos Sistem Terowongan Udara
Membuat kompos dengan sistem terowongan udara, yaitu dengan menumpukkan daun-daun, potongan rumput dan bahan lain di atas segitiga panjang yang terbuat dari bambu atau kayu.

Bahan :
  1. Daun, rumput
  2. Sampah organik

kompos_saring
Cara membuat:
  1. Buat terowongan segitiga.
  2. Terowongan udara terbuat dari bambu atau kayu berukuran kira kira : tinggi 20 cm, panjang 1.5 - 2 meter. Buatlah dua buah dan letakkan berdampingan.
  3. Tumpuklah daun dan  bahan yang lain diatas satu terowongan udara & biarkan yang satunya.
  4. Tambahkan bahan & siram dengan air secara teratur setiap hari agar tumpukan tetap lembab.
  5. Setelah bagian bawah mulai menghitam (seperti tanah), baliklah tumpukan keatas terowongan udara yang satunya. Tumpuk bahan yang baru di atas terowongan yang lama.
  6. Jaga kelembaban tumpukan dengan menyiramnya secara teratur & biarkan sampai menjadi kompos (kira-kira 6 minggu atau warnanya kehitaman semua).
  7. Setelah bahannya menjadi kompos, bisa digunakan untuk kebun. Ulangi lagi proses diatas, supaya anda selalu punya kompos.
  8. Kompos yang anda buat sendiri ini bisa digunakan untuk kesuburan tanah dan kesehatan tanaman anda.



4. Kompos Rumah Tangga
Sampah organik secara alami akan mengalami peruraian oleh berbagai jenis mikroba, binatang yang hidup di tanah, enzim dan jamur. Proses penguraian ini memerlukan kondisi tertentu, yaitu suhu, udara dan kelembaban.

Makin cocok kondisinya, makin cepat pembentukan kompos, dalam 4 – 6 minggu sudah jadi. Apabila sampah organic ditimbun saja, baru berbulan-bulan kemudian menjadi kompos. Dalam proses pengomposan akan timbul panas krn aktivitas mikroba. Ini pertanda mikroba mengunyah bahan organic dan merubahnya menjadi kompos. Suhu optimal untk pengomposan dan harus dipertahankan adalah 45-65C.Jika terlalu panas harus dibolak-balik, setidak-tidaknya setiap 7 hari.

Bahan
  1. Di dalam rumah ( ruang keluarga, kamar makan ) dan di depan dapur disediakan 2 tempat sampah yang berbeda warna untuk sampah organic dan sampah non-organic.
  2. Diperlukan bak plastic atau drum bekas untuk pembuatan kompos. Di bagian dasarnya diberi beberapa lubang untuk mengeluarkan kelebihan air. Untuk menjaga kelembaban bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu.
  3. Dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat merembes ke bawah. Bak pengomposan tidak boleh kena air hujan, harus di bawah atap.

Cara Membuat
  1. Campur 1 bagian sampah hijau dan 1 bagian sampah coklat.
  2. Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil) dan dicampur. Tanah atau kompos ini mengandung mikroba aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan .
  3. Pembuatan bisa sekaligus, atau selapis demi selapis misalnya setiap 2 hari ditambah sampah baru. Setiap 7 hari diaduk.
  4. Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar 40C. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal, kompos sudah jadi.
  5. Jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang kasar. Kompos yang kasar bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan sebagai activator.
  6. Keberhasilan pengomposan terletak pada bagaimana kita dapat mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen, agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak, ialah makanan cukup (bahan organic), kelembaban (30-50%) dan udara segar (oksigen) untuk dapat bernapas.
  7. Sampah organic sebaiknya dicacah menjadi potongan kecil. Untuk mempercepat pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang dapat dibeli di toko pertanian.